Web portal pendidikan – Dampak dari kecanduan gadget memang perlu dipikirkan oleh orangtua, jika tidak diantisipasi sejak dini, anak akan menjadi candu dan bisa saja mengabaikan aktivitas yang seharusnya dilakukan diluar rumah. Dan dalam artikel kali ini saya ingin membagikan strategi pilihan dalam mengatasi kecanduan gadget. berikut ulasannya.
Strategi Dalam Mengatasi Kecanduan Gadget
Dewasa ini,istilah gadget tidak lah asing ditelinga kita. Siapa sih yang gak kenal gadget? Gadget merupakan belahan jiwa bagi semua orang. Gak tua, gak muda, anak kecil sekalipun tahu menahu mengenai gadget.
Banyak sekali fungsi,manfaat,dan dampak dari gadget. Fungsi pengetahuan, media sosial, hiburan, game, dan masih banyak lagi. Gadget adalah salah satu teknologi yang berkembang pesat di Indonesia.
Ya, anak adalah salah satu aset dalam sebuah Negara dan penerus tonggak kebahagiaan orang tua. Disamping itu, seiring berjalannya waktu daya pikir dan tangkap anak-anak semakin meningkat.
Namun saat ini kekhawatiran pun merajalela dengan adanya perkembangan gadget yang masuk pada dunia anak-anak dan telah menjadi kebutuhan anak di usia yang belum matang. Kehadiran gadget di dunia anak-anak saat ini sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan anak bahkan psikologi mereka juga terancam.
Dampak Yang Ditimbulkan Dari Kecanduan Gadget
Tidak hanya psikologi nya, gadget juga mempengaruhi proses pendidikan anak dengan usia yang belum cukup matang. Sehingga muncul berbagai macam dampak terhadap anak diantaranya ialah:
1. Turunnya konsentrasi anak,
Dengan adanya gadget tingkat konsentrasi anak akan menurun dan cenderung acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar. Dan anak-anak lebih berimajinasi tentang tokoh dalam sebuah game.
2. Malas membaca dan menulis
karena disuguhkan gadget yang kontennya lebih menarik seperti gambar-gambar, video-video, dll. Karena hakikatnya membaca adalah suatu hal yang membosankan jadi anak-anak lebih tertarik dengan tampilan yang ada dalam gadget darpada buku.
Begitu pula dengan menulis, karena disajikan aktivitas menulis dengan gadget sangatlah mempengaruhi kemampuan menulis anak sehingga koordinasi motoriknya kurang bagus dan tulisan tangannya jelek.
3. mempengaruhi kemampuan menganalisa masalah saat pelajaran matematika
karena dengan spotanitas anak akan sigap mengambil gadget dan menjalankan aplikasi kalkulator. Nah perihal seperti ini menjadikan anak tidak percaya diri dengan pemikiran meraka. Dan menjadikan mereka cenderung berpikir dangkal. Akhirnya kemampuan analisis mereka menjadi lemah dan tidak bisa menganalisi suatu masalah.
4. Menurunnya jiwa sosialisasi
Hal ini menjadikan anak cenderung pasif. Karena anak-anak yang mengkonsumsi gadget berlebihan memepengaruhi psikologi sosial mereka. Dan cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dan rasa akan kepedulian terhadap sesama juga menurun.
5. Malas melakukan banyak hal dan semua pekerjaan terbengkalai
Gadget memberikan banyak pengaruh, saat menggunakan mereka mereka cenderung tidak bergerak sehingga bisa menyebabkan obesitas.
Begitu pula, karena saking asiknya bermain gadget, anak-anak menjadi lalai dengan pekerjan serta kewajiban mereka seperti shalat yang tidak tepat waktu,tidur yang tidak cukup, lupa akan pekerjaan rumahnya, dan lain-lain. Sehingga menjadikan rasa kedisiplinan mereka menurun.
6. Kecanduan mnjadiakan anak seolah-olah tidak bisa hidup tanpa gadget
Segala hal diatur oleh gadget dari makan, tidur, bermain, belajar, dan bahkan ke sekolah pun membawa gadget.
Apa yang akan terjadi jika hal-hal diatas berkembang didunia anak-anak? Bagaimana dengan kabar bangsa kita?
jika jiwa mereka sudah terpengaruhi dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dan menjadikan hidup anak tak teratur. Dimana awalnya anak-anak yang masih bermain dengan mainan tradisional seperti congklak yang membuat mereka melatih pemikirannya, kini hilang bak ditelan bumi yang disibukkan dengan gadget yang membawa berbagai macam konten yang berbahaya untuk psikologinya sehingga membuat mereka cenderung tidak patuh terhadap orangtua.
Hal ini membuat anak menjadi lebih malas lagi. Namun siapa yang patut disalahkan? Orang tua atau anak?
Tidak ada yang patut disalahkan baik orang tua maupun anak. Hanya saja butuh pengawasan yang lebih terhadap anak dalam arti bukanlah mengekang anak tapi memberikan pemahaman, pengetahuan secara perlahan, memperkenalkan anak pada hal-hal yang bermanfaat serta perhatian yang lebih dari orantua itu sendiri.
Untuk menanggulangi dampak negatif penggunaan gadget terhadap psikologi anak, di bawah ini beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh orang tua:
1. Komunikasi yang efektif.
Sebagai orangtua haruslah menjadi pendengar bagi anak-anaknya,tidak hanya menasehati saja tetapi juga harus mendengar kritik dan saran anak serta mengetahui kelemahannya. Nah komunikasi efektif saja bisa dilawan pastinya mengendalikan gadget,smarphone,pergaulan bebas adalah hal yang mudah.
2. Tidak ada kekerasan
Sebagai orantua yang bijaksana , sehendaknya menyampaikan nasehat pada anak dengan netral tanpa emosi. Karena psikologi anak akan terpengaruhi. Jika orangtua menegur anak denga kata yang lemah lembut pastinya anak akan menerima dengan baik pula tanpa harus emosi.
3. Gunakan teknik win-win solution
Sehendaknya semua masalah diselesaikan dengan teknik win-win solution. Tidak ada orang tua yang menang dan anak yang harus kalah. Ataupun sebaliknya,anak yang harus menang dan orangtua yang harus kalah. Dengan teknik ini maka rasa dirugikan tidaklah muncul.
Baca juga :
- Bagaimana teknologi mempengaruhi pendidikan di Indonesia
- Perkembangan anak di era teknologi digital
- Menjaga masa depan bangsa Indonesia melalui anak anak
- Upaya melejitkan potensi anak guna mewujudkan generasi berpengetahuan
- Bagaimana cara mendidik anak remaja
4. Mengubah lingkungan
Yaitu denga mendisipinkan waktu. Ada saatnya memegang gadget,ada saatnya belajar,ada saatnya berkumpul dengan keluarga dan semua gadget ditinggal. Dengan adanya pendisiplinan waktu sejak dini memebuat anak terbiasa melakukan sesuatu dengan waktu yang tealah ditentukan.
5. Senantisa mengkoreksi diri
Nah sebagai orang tua haruslah berani mengubah dirinya sendiri. Misalnya jika selama ini ada yang salah,egois ataupun menang sendiri terhadap anak,otoriter,maka harus berani mengubah demi kepentingan bersama.
Dan bila selama ini belum terlalu mahir dengan masalah gadget maka sebagai orantua haruslah mengubah dirinya lebih memahami dengan gadget untuk mengawasi semua hal yang dialkukan oleh anaknya di media social. Karean semakin meningkatnya perkembangan teknologi di Negara kita.
Orang tua adalah salah satu yang berperan penting dalam masalah pendidikan anak baik pertumbuhan maupun perkembangan anak itu sendiri. Sehingga, akan terpenuhilah psikologi anak yang sempurna dan terciptalah generasi-generasi yang lebih terarah.
Seperti kata pepatah ‘’buah jatuh tak jauh dari pohonnya’’ anak yang tumbuh kembang yang baik berasal dari pengawasan yang baik pula dari orang tua.
Artikel ditulis oleh Jurotul A’yuni
Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani (STITMA) Yogyakarta
Email pengirim : Jurotul A’yuni
Judul artikel : Strategi Orangtua Dalam Mengatasi Kecanduan Gadget
Anak saya Alhamdulillah tidak kecanduan gadget, tapi ternyata berimbas pada belajarnya di era #dirumahaja ini. Karena dia ga betah melihat layar untuk ikut pelajaran online. Bagaimana menurut pendapat penulis?
kalo dia ngerasa ga betah liat layar itu tandanya mba sebagai orangtua udah sukses menerapkan jam anak untuk bermain gadget. Belum tau juga mba risetnya seperti apa, biasanya kalo anak ngga pernah atau jarang main gadget memang rada ga betahan sih