Partisipasi Politik di Negara Berkembang

oleh -2426 Dilihat
partisipasi politik di negara berkembang
partisipasi politik di negara berkembang

Web portal pendidikan – Selamat malam sobat keluhkesah, pada malam kali ini saya akan membuat sebuah artikel edukasi mengenai partisipasi politik, artikel yang akan saya buat kali ini berjudul “Partisipasi Politik di Negara Berkembang”. Dalam artikel tersebut saya akan menjelaskan secara keseluruhan partisipasi partisipasi politik di dalam negara negara berkembang.

Partisipasi Politik Di Negara Berkembang

partisipasi politik di negara berkembang
partisipasi politik di negara berkembang

Negara negara berkembang yang non komunis menunjukan pengalaman yang berbeda beda, kebanyakan negara baru ini ingin cepat mengadakan pembangunan untuk mengejar keterbelakangannya.

Karena dianggap bahwa berhasil tidaknya pembangunan banyak bergantung pada partisipasi rakyat. Ikut sertanya masyarakat akan membantu penanganan masalah masalah yang ditimbulkan oleh perbedaan perbedaan etnis, budaya, status sosial dan ekonomi, agama dan sebagainya. Integritas nasional, pembentukan identitas nasional, serta loyalitas kepada negara diharapkan akan ditunjang pertumbuhannya melalui partisipasi politik.

Di beberapa negara berkembang, partisipasi yang bersifat otonom, artinya lahir dari diri mereka sendiri masih terbatas. Berkaitan dengan gejala itu, jika hal itu terjadi di negara negara maju sering kali dianggap sebagai tanda adanya kepuasan terhadap pengelolaan kehidupan politik.

Tetapi kalau hal itu terjadi di negara negara berkembang tidak selalu sedemikian halnya. Di beberapa negara yang rakyatnya apatis, pemerintah menghadapi masalah bagaimana meningkatkan partisipasi itu, sebab jika partisipasi mengalami jalan buntu, dapat terjadi dua hal yaitu menimbulkan “anomi” atau justru “revolusi”.

Masalahnya lain lagi di beberapa negara yang proses pembangunannya berjalan dengan agak lancar. Di situ perluasan urbanisasi serta jaringan pendidikan dan meningkatnya komunikasi massa menggerakan banyak kelompok yang tadinya apatis untuk aktif dalam proses politik, melalui kegiatan bermacam macam organisasi seperti serikat buruh, organisasi petani, organisasi perempuan, organisasi pemuda, partai politik, dan sebagainya.

Kelompok kelompok ini tergugah kesadaran sosial dan politiknya, sehingga terjadi peningkatan tuntutan terhadap pemerintah yang sangat mencolok. Kesenjangan antara tujuan sosial dan cara cara mencapai tujuan itu dapat menimbulkan perilaku ekstrem seperti teror dan pembunuhan.

Hal ini sangat berbahaya di negara yang sedang dilanda kemiskinan dan pengangguran, dan di mana komitmen kepada pemerintah kurang mantap. Karena itu, Samuel T. Huntington berpendapat bahwa pembangunan yang cepat, dan ikut sertanya banyak kelompok baru dalam politik dalam waktu yang singkat, dapat mengganggu stabilitas.

Selanjutnya dikatakan bahwa termobilisasinya kelompok kelompok baru dapat saja dilihat oleh elite yang berkuasa sebagai ancaman terhadap stabilitas nasional, padahal situasi aman sangat diperlukan untuk pelaksanakan kebijakan publik mereka.

Maka dari itu, mereka akan berikhtiar mengendalikan tingkat serta intensitas partisipasi agar tidak terlalu mengganggu stabilitas nasional.

Jalan yang paling baik untuk mengatasi krisis partisipasi adalah peningkatan inkremental dan bertahap seperti yang dilakukan Inggris pada abad ke 19. Cara demikian akan memberikan kesempatan dan waktu kepada institusi maupun kepada rakyat untuk menyesuaikan diri.

Seorang pengamat, Michael Roskin (2003) menyatakan bahwa Afrika Selatan adalah contoh negara yang cepat menyadari pentingnya partisipasi politik. Negara yang semula diperintah oleh minoritas kulit putih ini cepat cepat membuka peluang bagi peran peran rakyat kulit hitam untuk menghindarkan ledakan yang lebih berbahaya.

Akan tetapi setiap usaha pembangunan, terutama di negara yang menghadapi masalah kemiskinan dan sumber daya langka, akan selalu dibarengi dengan gejolak gejolak sosial.

Keresahan keresahan ini akan mewarnai kehidupan politik di negara negara berkembang dan menjadikannya penuh dinamika. Kalaupun stabilitas berhasil dicapai, maka sifatnya mungkin akan tetap kurang stabil dibandingkan negara negara yang sudah mantap kehidupan politiknya.

Partisipasi Politik Melalui New Social Movements (NSM) Dan Kelompok Kepentingan

Jika sampai sekarang yang dibicarakan adalah partisipasi yang relatif mudah dapat diukur berdasarkan hasil pemilihan umum, perlu diperhatikan bahwa ada bentuk partisipasi lain, yaiu melalui kelompok kelompok.

Mengapa kelompok ini muncul ? Salah satu sebab adalah bahwa orang mulai menyadari bahwa suara satu orang (misalnya dalam pemilihan umum) Sangat kecil pengaruhnya, terutama di negara negara yang penduduknya berjumlah besar.

Baca juga : Partisipasi Politik Di Negara Demokrasi

Melalui kegiatan menggabungkan diri dengan orang lain menjadi suaut kelompok, diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh pemerintah. Tujuan kelompok ini adalah memengaruhi kebijakan pemerintah agar lebih menguntungkan mereka.

Kelompok kelompok ini kemudian berkembang menjadi gerakan sosial (social movements). Studi mengenai gerakan sosial dan kegiatan kelompok akhir akhir ini memperoleh perhatian khusus dari para ahli politik, sehingga berkembang istilah istilah seperti group politics, new politics dsb.

Di samping itu, salah satu definisi lain mengenai kelompok kelompok adalah: “Suatu organisasi yang berusaha untuk memengaruhi kebijakan publik dalam suatu bidang yang penting untuk anggota anggota nya (an organization that attempts to influence public policy in a specific area of importance to its member).

Kelompok kelompok kepentingan muncul pertama kali pada awal abad ke 19. Organisasi internal lebih longgar dibanding dengan partai politik. Mereka juga tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen karena menganggap badan itu telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur masalah masalah yang lebih spesifik.

Mereka cenderung memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja. Keanggotaannya terutama terdiri atas golongan golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan, seperti kaum buruh dan golongan Afrika-Amerika.

Tujuan utama adalah memperbaiki nasib dari masing masing golongan, terutama keadaan ekonominya.

Itulah artikel edukasi Partai Politik di Negara Berkembang, Semoga dengan judul artikel Partisipasi Politik di Negara Berkembang, Semoga artikel tersebut dapat membantu anda dalam mengatasi persoalan Partisipasi Politik.

Keluhkesah Tags

Partisipasi Politik di Negara Berkembang
Partisipasi Partisipasi yang ada di Negara Negara Berkembang
Partisipasi Politik
Negara Negara Berkembang Dalam Berpartisipasi Politik

Artikel ditulis oleh @author dengan judul artikel partisipasi politik di negara berkembang . Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi pengembangan artikel lebih lanjut.

Kamu juga bisa menulis karyamu di belapendidikan, dibaca jutaan pengunjung, dan bisa menghasilkan jutaan rupiah. Klik disini untuk kirim tulisan, atau bisa lewat email kami cs@keluhkesah.com

Tentang Penulis: Ahmad Andrian F

Gambar Gravatar
Bukan penulis profesional namun selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk para pembacanya. Mencerdaskan generasi milenial adalah tujuan situs ini berdiri. 800 Penulis sudah gabung disini, kamu kapan ? Ayo daftarkan dirimu melalui laman resmi keluhkesah.com