Menyikapi Politik Jahat Perang Dagang Internasional

oleh -855 Dilihat
Menyikapi politik jahat perang dagang internasional
Menyikapi politik jahat perang dagang internasional

Web portal pendidikan – Selamat pagi, kiriman artikel terbaru dari mila tentang menyikapi politik jahat perang dagang internasional. Untuk ulasan lebih jauh dapat kita simak dalam artikel berikut.

“Menyikapi Politik Jahat Perang Dagang Internasional”

Perang dagang ialah konflik ekonomi yang terjadi ketika suatu negara memberlakukan atau meningkatkan tarif dan hambatan lainnya sebagai balasan terhadap hambatan perdagangan yang ditetapkan oleh pihak lain.

Hal ini disebabkan kebijakan proteksionisme yang biasa dilakukan oleh suatu negara untuk melindungi produsen lokal, mengembalikan lapangan pekerjaan dari luar negeri atau akibat persepsi bahwa politik dagang negara lain tidak adil dan perlu diseimbangkan dengan tarif. (https://id.m.wikipedia.org)

Hal ini dapat kita lihat dari kebijakan Amerika Serikat yang telah melakukan langkah-langkah perlawanan terhadap Uni Eropa, China dan beberapa negara lain yang dianggap mengancam stabilitas dan keterpengaruhannya dalam bidang ekonomi di kancah internasional.

Tindakan-tindakan tersebut bisa berupa pengenaan bea masuk pada impor Amerika Serikat dari beberapa ekspor negara-negara yang dianggap akan menjadi pesaingnya.

Adapun motiv yang melatar belakangi terjadinya perang dagang ini, disebabkan krisis yang melanda negara adidaya (Amerika Serikat) dan ketidakmampuan pemerintahnya untuk mengatasi hal ini.

Ditambah hutang negara yang lebih dari $ 20 triliun sehingga beban semakin bertambah-tambah.

Atas dasar inilah, maka perlu bagi Amerika Serikat mengambil langkah-langkah untuk tetap bisa mempertahankan hegemoninya agar tidak menggeser posisinya di mata dunia. Selain motiv tersebut, karena adanya pemahaman AS terhadap China dalam membahayakan kepentingan perdagangan AS.

Ini merupakan perkara yang sudah dilakukan terhadap Korea Utara yang berhasil didiktekannya.

Dan merasa bahwa China tak kan mampu melawan semua ini karena volume ekspor China ke AS jauh melebihi proporsi impornya ke AS sehingga mendorong China menerima pemerasan AS dari perhitungan China yang sebelumnya akan sempitnya cakrawala dan kesadaran politik China atas politik internasional dan kelemahan politiknya.

Langkah yang dilakukan untuk merealisasikan tujuan perang dagang ini, setidaknya dapat kita lihat dari 2 hal. Diantaranya sebagai berikut:

Yang pertama, menarik lebih banyak uang anggaran negara dengan segala cara. Baik diplomatis, dengan menandatangani perjanjian perdagangan baru dan membuka pasar baru untuk produk-produknya. Atau secara kompulsif (paksa) layaknya model geng dan mafia.

Yang kedua, mempengaruhi secara negatif terhadap pertumbuhan cepat pada perekonomian beberapa negara, terutama China dan Jerman dan berusaha mengendalikan kebangkitan ekonomi serta politik kedua negara tersebut.

Upaya lain yang dilakukan untuk memuluskan hal ini ialah mempersulit politik ekonomi bagi China, Inggris , Prancis dan Jerman. (Majalah al-Wa’ie Arab no 338, tahun ke 33, Jumadil Ula 1440 H – Januari 2019 M)

Perang dagang yang dilakukan oleh negara adidaya tentu membawa efek atau pengaruh yang tidak baik di mata internasional, sehingga menjadikan hubungan internasional menjadi kian memanas. Dan mendorong negara-negara besar untuk merevisi politiknya terhadap negara adi daya.

Sedangkan efek buruk yang dilahirkan, telah tampak bahwa dunia internasional tidak lagi memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan bahkan cendrung mengorbankan manusia hanya demi  materi, kepentingan dan capaian komersial.

Hal ini bisa kita lihat di negara-negara konflik, kita bisa melihat di suatu wilayah mengapa bisa terjadi konflik disana, apa yang melatar belakanginya dan siapa yang ada di balik konflik tersebut.

Kita harus memahami bahwa kondisi dunia saat ini berada diantara negara adi kuasa negara-negara besar yang sedang memanas, sehingga semakin memperlihatkan buruknya persaingan ekonomi di kancah internasional. Main tikung, penipuan, riba, korupsi bahkan mengorbankan orang lain dan segala cara lainnya dihalalkan hanya untuk bertahan pada posisinya.

Tanpa peduli nasib dan efek kedzaliman yang dilakukan. Inilah buah ekonomi kapitalis yang hanya meletakkan kepentingan untuk mendapatkan materi di atas prioritas yang lainnya, dengan memisahkan agama dari kehidupan sehingga tak ada yang ditakutkan kecuali bangkrut atau tergusur dari posisi semula.

Untuk itu perlu bagi kita memahami sistem ekonomi Islam sebagai sebuah sistem ekonomi yang akan membawa kesejahteraan dan ketentraman bagi masyarakat dunia dengan pengaturannya dan menjelaskan semua itu kepada ummat.

Namun ketika kita menerapkan sistem ekonomi Islam, kita tidak bisa menerapkannya dalam sistem kehidupan yang tidak berdasarkan kepada Islam.

Karena sistem ekonomi merupakan salah satu kesatuan dari seluruh sistem-sistem yang ada dalam sistem Islam. Sehingga perlu bagi kita untuk memperjuangkan sistem Islam untuk diterapkan secara total dalam kehidupan, baru dengan sendirinya seluruh aspek kehidupan akan diatur dengan Islam, termasuk ekonomi.

Perang dagang merupakan sesuatu yang alami terjadi ketika negara adi daya merasa terancam akan hegemoninya di kancah perpolitikan internasional.

Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah kesesuaiannya dengan hukum Syara’ , bila sesuai maka ia tidak mengapa dilakukan. Misalnya menantang musuh, seperti yang pernah dilakukan oleh Rasul Saw dulu bersama para sahabat di perang Badar kedua yang mengakibatkan  pasukan kaum Muslimin mendapatkan keuntungan yang besar dan berlipat ganda di badar.

Atau dengan mengurangi kekuatan musuh, dengan menghadirkan rasa takut kepada pihak musuh bahwa kita mampu bersaing secara sehat dan mendapatkan keuntungan tanpa harus ada kecurangan dan selanjutnya bisa juga dengan menunjukkan wibawa dan kekuatan negara di mata dunia internasional.

Hanya dengan sistem ekonomi dan sistem politik Islam sajalah, ekonomi akan makmur dan hubungan politik di dalam dan di luar negeri akan berjalan harmonis tanpa ada pertikaian dan kedzaliman di dalamnya.

Namun sistem ekonomi dan politik internasional ini tidak bisa berjalan di bawah kondisi sistem kehidupan yang memisahkan agama dari kehidupan karna keduanya merupakan bagian dari sistem Islam yang harus berada dalam pengaturan Syari’at Islam.

Untuk itu perlu bagi kita memperjuangkan penerapan Syari’at Islam secara total dengan menegakkan Daulah Al-Khilafah ala minhaj nubuwwah yang kedua, dalam rangka menjemput janji Allah SWT dan Bisyarah Rasul Saw nan mulia.

Yang dengan penerapannya maka keberkahan di langit dan di bumi akan tercurah sehingga membawa rahmat bagi seluruh alam. Wallahu a’lam bi shawwab..

Ditulis oleh : Mila Sari
Ditulis oleh : Mila Sari

Opini ini ditulis oleh Mila Sari, S.Th.I, kamu juga bisa menulis karyamu di belapendidikan, dibaca jutaan pengunjung, dan bisa menghasilkan jutaan rupiah.

Klik disini untuk kirim tulisan, Atau bisa kirim tulisan lewat email kami redaksi@belapendidikan.com

Tentang Penulis: Ahmad Andrian F

Gambar Gravatar
Bukan penulis profesional namun selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk para pembacanya. Mencerdaskan generasi milenial adalah tujuan situs ini berdiri. 800 Penulis sudah gabung disini, kamu kapan ? Ayo daftarkan dirimu melalui laman resmi keluhkesah.com