Keluhkesah.com – Untuk pembelajaran kali ini saya akan mengulas tentang Memahami Bentuk Kata dan Ungkapan, Memahami Sinonim dan Antonim, Mengidentifikasi Frasa dan Kalimat, Pembentukan Kata Baru. Judul artikel yang saya buat hari ini yaitu memahami bentuk kata dan pemakaian kata.
Artikel dapat Anda miliki disini Memahami Bentuk Kata dan Pemakaian Kata
Memahami Bentuk Kata Dan Pemakaian Kata
A. Memahami Bentuk Kata dan Ungkapan
Pada artikel sebelumnya, anda telah mempelajari mengenai makna kata. Sekarang anda akan belajar memahami bentuk kata dan ungkapan yang terdapat dalam teks bacaan. Untuk memahami bentuk kata dan ungkapan tersebut. Anda simaklah penjelasan berikut ini dengan seksama.
![]() |
Pemakaian Kata Dalam Kehidupan Sehari Hari Contohnya Menulis |
1. Bentuk Kata
Kata adalah susunan terkecil dari tataran bahasa yang bermakna. Maka kata merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang kita sampaikan lewat bahasa. Dari satu kata, kita dapat mengungkapkan satu bahkan beberapa ide atau perasaan. Dari satu kata pula, kita dapat membuat atau mengembangkannya menjadi beberapa kata turunan.
Perhatikan kata satu. Dari kata satu kita dapat mengembangkannya menjadi beberapa kata turunan. Bagaimana caranya ? Tambahkan imbuhan (awalan, akhiran, serta awalan sekaligus akhiran).
Contoh : satu > bersatu, satuan, persatuan.
Pemekaran kata dengan memberi imbuhan akan membuat kata kata tersebut mengalami pengotakan sesuai jenis atau kelasnya. Coba anda amati kata satu. Satu termasuk kata bilangan (numeralia) yang berarti “bilangan asli pertama”. Bila kata satu diberi awalan ber- menjadi bersatu, kata tersebut mengalami perubahan arti, meskipun masih memiliki arti dasar yang tetap yaitu satu.
Bersatu artinya menjadi ‘berkumpul atau bergabung menjadi satu’. Kata bersatu bukan merupakan kelas kata bilangan lagi, tetapi termasuk kedalam kata kerja. Hal yang sama jika kata satu mendapat akhiran -an sehingga menjadi satuan, kata tersebut memiliki tiga arti. (1) ‘bilangan bulat positif terkecil dari bilangan seluruhnya’, (2) ‘standar atau dasar ukuran’ dan (3) ‘sekelompok orang (tentara, alat alat, dsb), yang menjadi keutuhan. Adapun kelas kata satuan adalah nomina.
2. Ungkapan
Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus. Ungkapan adalah kata atau rangkaian kata kata yang maknanya tidak diturunkan dari makna kata atau kata kata yang membentuknya, tetapi harus dipelajari secara khusus, seperti buah mulut, mata hati, jantung hati, dan sebagainya.
Perhatikan Contoh Kalimat Berikut
A. Bila pengunjung sudah memasuki perut gunung, seketika panorama yang mempesona bisa dilihat.
Ungkapan dalam kalimat tersebut adalah “Perut Gunung”. Perut Gunung dalam kalimat tersebut berarti bagian tengah gunung.
B. Seluruh penumpang dapat menikmati pemandangan alam secara langsung saat lepas landas.
Frasa “Lepas Landas” dalam kalimat tersebut dalam bahasa Indonesia disebut ungkapan atau idiom, yaitu suatu gabungan kata yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota anggotanya. Dalam kalimat tersebut, makna lepas landas tidak sama dengan lepas maupun landas.
![]() |
Memahami Kata Sifat |
B. Memahami Sinonim dan Antonim
Dalam teks bacaan, sering ditemukan kata kata yang memiliki sinonim dan antonim. Pada kelas 10 SMA Anda telah mempelajari mengenai sinonim. Cobalah anda buka kembali buku pelajaran anda.
1. Sinonim
Kata sinonim berasal dari kata sin “sama atau serupa”, dan akar kata onim “nama”. Dengan kata lain sinonim adalah kata kata yang mengandung makna pusat sama tetapi berbeda dalam nilai rasa, atau sinonim adalah kata kata yang mempunyai denotasi yang sama, tetapi berbeda dalam konotasi.
Contoh:
a) pintar,pandai, cakap, cerdik, cerdas, banyak akal, mahir
b) bodoh, tolol, dungu, goblok, otak udang, bloon, pandir
c) mati, meninggal, wafat, berpulang, mangkat, gugur, mampus, modar
Sinonim dapat membantu kita untuk membuat pembedaan pembedaan yang tajam dan tepat antara makna kata kata itu. Meskipun makna kata sama atau bersinonim tetapi di dalam penggunaanya akan berbeda. Misalnya kata mati, meninggal, wafat, berpulang, mangkat, gugur, mampus dan modal, memiliki arti yang sama tetapi penggunaanya berbeda.
2. Anonim
Kata Antonim berasal dari kata anti atau ant yang berarti “lawan” ditambah akar kata onim atau onuma yang berarti “nama”. Dengan demikian antonim dapat diartikan sebagai kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Misalnya antonim dari baik adalah buruk, antonim jauh adalah dekat, dan antonim dari pintar adalah bodoh.
Telaah antonim merupakan cara yang baik dan efektif untuk meningkatkan pembendaharaan serta keterampilan kosa kata. Selain itu, telaah antonim juga dapat digunakan sebagai salah satu bagian dari analisis terhadap kata.
Dalam bahasa Indonesia terdapat tiga jenis antonim yaitu sebagai berikut.
- Jenis pertama terdapat dalam contoh pasangan hidup-mati. Pada pasangan tersebut terdapat ciri, bila salah satu disangkal artinya sama dengan pasangan itu. Bila dikatakan tidak hidup, maka artinya sama dengan mati, demikian pula sebaliknya.
- Jenis kedua, terdapat dalam contoh pasangan kata pintar-bodoh, Cirinya, bila salah satu disangkal, belum tentu artinya sama dengan yang lain. Bila dikatakan tidak pintar, belum tentu artinya bodoh. Bisa juga hal ini berarti jenius (sangat pintar) atau cukup pintar.
- Jenis ketiga, terlihat pada pasangan suami-istri. Ciri cirinya, yang satu menjadi syarat bagi yang lain. Seseorang yang disebut suami apabila ia sudah memiliki istri, demikian pula sebaliknya.
![]() |
Salah Satu Contoh Bentuk Kata |
Mantap benar pak bos, berhubung juga sekarang saya sedang mencoba membangun sebuah blog yang harus benar-benar peduli dengan kosa kata 😀 sok puitis gitu loh 😀
kayaknya mesti belajar bahasa indonesia lagi dah gua dari mas bro 😀