Web portal pendidikan – Hasil kiriman esai hari ini dengan judul “komunikasi sehat dan informasi sesuai fakta” , disampaikan dan dikirimkan langsung melalui email lombaesai@belapendidikan.com
Komunikasi Sehat dan Informasi Sesuai Fakta
Secara sederhana, bahasa dapat dimaknai sebagai alat untuk berkomunikasi, berbicara antar individu dan atau menyampaikan informasi. Jika ingin menyampaikan suatu hal kepada seseorang atau khalayak, maka alat yang digunakan adalah bahasa baik secara verbal maupun non-verbal.
Pada bagian seperti inilah bahasa serta merta menjadi raja dalam dunia “bisik-berbisik” dan “wicara-berbicara”. Nyatanya makna tersebut tidak memberikan batasan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi yang “sehat”, membicarakan topik dengan suatu individu tentang “kebenaran” dan atau menyampaikan informasi berupa “fakta”.
Benar bukan? Tak ada batasan serupa. Yang ditegaskan hanyalah komunikasi secara umum, informasi secara umum, dan berbicara secara umum. Jadi, wajar saja jika ada redaksi kata lain yang juga masih merupakan makna sederhana dari bahasa.
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi tidak sehat, berbicara mengenai kebohongan dan atau menyampaikan berita palsu (hoax). Mengapa bisa seperti itu? Bisa saja. Sebab terdapat generalisasi dalam pengertiannya.
Bahasa sendiri menemukan sebagian besar defenisi dan batasan fungsinya dari pernyataan yang telah dicetuskan oleh Keraf Goys dimana bahasa dinyatakan dalam empat fungsi, yaitu
- sebagai alat untuk mengapresiasikan diri,
- sebagai alat untuk berkomunikasi,
- sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan untuk beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu,
- dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
Keempat fungsi yang dinyatakan oleh Keraf Goys tersebut serta merta dijadikan sebagai fungsi bahasa secara semi-mutlak dalam ilmu kebahasaan atau yang lazim disebut linguistic.
Akan tetapi, pertanyaannya adalah adakah dari keempat fungsi tersebut yang menyatakan bahwa bahasa adalah alat untuk menyebar hoax? Tentu tidak ada.
Lalu mengapa kenyataan yang ada sekarang ini bahasa digunakan sebagai alat menyebar hoax? Kembali lagi dengan poin pertama. Sebab terdapat generalisasi dalam pengertiannya.
Lalu, apa yang harus dilakukan? Mengubah pengertian bahasa pada banner Wikipedia? Mengubah pengertian bahasa pada KBBI? Atau mungkinkah pengertian bahasa menurut Keraf Goys harus ikut diamandemen? Tentu tidak.
Di sinilah peran pemuda sebagai individu-individu yang secara fisik maupun psikis terjadi perkembangan dalam dirinya termasuk kepekaan dan jiwa kritis akan fungsi bahasa yang meninggalkan makna aslinya.