Web portal pendidikan – Selamat siang sobat keluhkesah.com, kali ini saya akan memberikan materi edukasi seputar 7 keutamaan menuntut ilmu agama dalam islam. Berikut ulasannya dapat kamu saksikan dalam artikel yang saya tulis dibawah ini.
Keutamaan Menuntut Ilmu Agama
Seorang muslim pastinya tidak cukup hanya dengan menyatakan “keislamannya” tanpa melakukan usaha untuk memahami Islam serta mengamalkannya. Pernyataan ini harus dapat dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari agama Islam itu sendiri.
Dan untuk melaksanakan konsekuensi-konsekuensi itu, dari pengakuannya bahwa kita telah beragama islam, itu membutuhkan banyak ilmu pengetahuan.
Menuntut Ilmu Agama Itu Wajib
Kenapa menuntut ilmu agama itu hukumnya wajib ? Berikut ini saya sampaikan bahwa rasulullah pernah bersabda, yang dijelaskan berikut, :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas setiap Muslim, apalagi menuntut ilmu agama lebih penting bagi semua muslimin” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)
Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslimin maupun Muslimah. Ketika perintah sudah turun dari Allah yang mewajibkan segala hal, sebagai seorang muslim yang harus dilakukan dan dikerjakan adalah sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taat. Sesuai dengan firman Allah Ta ‘ala yang tertulis berikut:
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Sesungguhnya ucapan dari tiap tiap orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum diantara mereka hanyalah dengan menyebutkan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berhak berbahagia.” (QS. An-Nuur [24]: 51).
Sebagaimana kita dapat meluangkan waktu untuk shalat. Ketika sudah menunjukkan waktu shalat pastinya kita akan segera untuk shalat walaupun jika kita sedang belajar, bekerja dan pekerjaan masih banyak. Kita tetap harus meninggalkan sementara aktivitas dan segera untuk mengerjakan shalat. Karna itu adalah sebaik baiknya yang harus dilakukan dalam menuntut ilmu.
Ilmu Itu Apa? Apa Pengertian Dari ilmu ?
Sobat keluhkesah.com yang sedang membaca artikel ini, apakah ada yang tau ilmu itu apa ? dan apasih pengertian ilmu ? Ilmu merupakan kunci dari segala kebaikan. Ilmu adalah sarana dalam menunaikan apa yang diperintahkan Allah kepada kita. Tidak akan sempurna keimanan seseorang dan tidak akan sempurna pula amal kebaikan kecuali dengan ilmu. Dengan adanya ilmu, Allah berhak untuk disembah dan dengannya hak Allah dapat ditunaikan, dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan.
Kebutuhan terhadap ilmu lebih besar jika dibandingkan kebutuhan pada makanan maupun minuman, sebab, kelestarian urusan terhadap agama dan dunia itu bergantung pada ilmu.
Imam Ahmad mengatakan, “Setiap manusia lebih memerlukan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan sekali, dua atau tiga kali dalam sehari, sedangkan ilmu diperlukan pada setiap waktu.”
Jika kita ingin menyandang suatu kehormatan luhur, kemuliaan yang tidak akan terkikis oleh perjalanan malam dan siang, tak lekang oleh pergantian masa maupun tahun, kewibawaan tanpa kekuasaan, kekayaan tanpa harta, kedigdayaan tanpa senjata, kebangsawanan tanpa keluarga besar, para pendukung tanpa upah, pasukan tanpa gaji, maka kita wajib untuk berilmu.
Namun dalam kaitannya, yang dimaksud dengan kata “ilmu” di sini adalah ilmu syar’i. Yaitu ilmu yang menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya dalam berupa masalah-masalah ibadah serta bermuamalah, juga ilmu tentang Allah dan juga sifat-sifatNya, hak-hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada Allah SWT, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan” (Fathul Baari, 1/92).
Dari penjelasan yang dikemukakan oleh Ibnu Hajar rahimahullah di atas, jelaslah bahwa ketika disebutkan kata “ilmu”, maka yang dimaksud adalah ilmu syar’i. Oleh karena itu, sudah merupakan sebuah kesalahan sebagian orang yang membawakan dalil-dalil tentang kewajiban dan keutamaan dalam menuntut ilmu Al Qur’an dan As-Sunnah, tetapi yang dimaksud mereka adalah untuk memotivasi belajar ilmu duniawi.
Baca juga : Pengertian Al-Qur’an dan Pengkodifikasiannya
Meskipun demikian, bukan berarti kita dapat mengingkari manfaat dari belajar ilmu duniawi. Karena hukum dalam mempelajari ilmu duniawi itu tergantung kepada tujuannya. Apabila tujuan itu digunakan dalam kebaikan, maka baik pula hasilnya. Dan apabila digunakan dalam keburukan, maka buruk pula hasilnya. (Lihat Kitaabul ‘Ilmi, hal. 14).
Keutamaan-Keutamaan Ilmu Dan Pemilik Ilmu
Hal yang disayangkan ternyata beberapa majelis ilmu sudah tak memiliki daya magnet yang bisa memikat banyak umat untuk bergabung di sana, bersimpuh di hadapan Allah untuk meluangkan waktu serta mengkaji firman-firman Allah ‘Azza wa Jalla dan hadist nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Baca juga : Pengertian Hadist dan pembagiannya
Kita lebih senang menggunakan waktu hanya untuk bersama teman-teman, dan menghabiskan waktu di sosial media seperti di instagram, twitter, facebook dibandingkan duduk manis di majelis ilmu. Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi hal ini dapat terjadi. Salah satunya ialah karna umat Islam belum mengetahui “keutamaan dan keuntungan dalam mempelajari ilmu agama.
Kebanyakan dari kita belum mengetahui untungnya duduk berlama lama di majelis ilmu untuk mengkaji ayat-ayat Allah. Kalaupun kita tidak mengetahuinya, kita tidak akan duduk di majelis ilmu. Karena fitrah dari manusia sendiri memang bertindak sesuai atas asas keuntungan dan kebebasan.
Faktanya adalah kalau tidak mengetahui keuntungan atau manfaat suatu hal maka kitapun tidak akan melakukan hal itu. Begitu juga dengan ibadah. Maka dari itu, marilah kita semakin meningkatkan belajar serta mengetahui keuntungan keuntungan dari ibadah yang kita kerjakan seperti shalat, puasa, zakat, maka kita akan semakin bersemangat dalam menjalaninya.
Ini yang seharusnya dapat kita sadari. karena itu, kita harus mengetahui keutamaan menuntut ilmu agama dan ilmu duniawi. Terdapat banyak dalil dari kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya terkait 7 keutamaan menuntut ilmu agama dan pemilik ilmu. Di antaranya adalah:
#1. Ilmu Yang Menyebabkan Dimudahkannya Jalan Menuju Surga
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang menelusuri jalan untuk mencari ilmu kepada-Nya, Allah akan memudahkan pula baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
#2. Ilmu Adalah Warisan Para Nabi
Ada yang bilang bahwa ilmu agama adalah ilmu yang diturunkan serta diwariskan oleh para nabi nabi terdahulu, Hal ini dapat dijelaskan sebagaimana yang dinyatakan oleh hadits, yaitu :
اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَامًا، وَلَكِنْ وَرَّثُوْا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Para ulama adalah pewaris dari para nabi dan rasul. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa yang mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang cukup penting.”
(HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6297).
#3. Ilmu Akan Kekal Dan Akan Bermanfaat Bagi Pemiliknya Walaupun Dia Telah Meninggal
Ada yang tahu kenapa ilmu bisa dibilang kekal walau pemiliknya telah meninggal dunia ? Jawabannya sudah disebutkan didalam hadist, yaitu sebagai berikut :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalannya, kecuali dari tiga hal yaitu: sedekah amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta anak-anak shalih dan shalihah yang berdoa untuknya” (HR. Muslim).
Baca juga : Puisi Ilmu Sepanjang Hayat
#4. Allah Tidak Memerintahkan Nabi-Nya Meminta Tambahan Apa Pun Selain Ilmu
Allah tidak pernah memerintahkan Nabi dan Rasulnya untuk meminta tambahan apapun selain dari ilmu, dirangkum dalam firman Allah sebagai berikut:
Allah berfirman:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
“Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu“. (QS. Thaaha [20] : 114). Ini dalil tegas diwajibkannya untuk menuntut ilmu.
#5. Orang Yang Dipahamkan Agama Adalah Orang Yang Dikehendaki Kebaikan
Orang yang dipahamkan agama merupakan orang orang yang terpilih untuk dikehendaki kebaikan kebaikan untuk dirinya maupun orang orang yang dia kehendaki. Hal ini telah di sabdakan oleh Bagina Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan dari Mu’awiyah,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memberikan pemahaman dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).
Yang dimaksud faqih dalam hadits bukanlah ia yang hanya mengetahui hukum syar’i, tetapi lebih dari pada itu. Dikatakan faqih jika seseorang memahami arti tauhid dan pokok-pokok Islam, serta yang berkaitan dengan syari’at syari’at Allah. Demikian pula dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam Kitabul ‘Ilmi (halaman. 21).
#6. Yang Paling Takut Pada Allah Adalah Orang Yang Berilmu
Pasti banyak yang bertanya tanya, orang orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang mempunyai ilmu, kenapa ? Jawabannya telah dimuat dalam ayat berikut.
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah dengan takut yang sebenar benarnya adalah para alim ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Berkehendak, Maha Mengetahui dan Dia telah disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah yang lebih sempurna, maka ia akan memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 308).
Para ulama juga berkata bahwa,
من كان بالله اعرف كان لله اخوف
“Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut kepada Allah”.
#7. Orang Yang Berilmu Akan Allah Angkat Derajatnya
Pasti sobat pernah mendengar ya, orang yang berilmu adalah orang yang akan diangkat oleh Allah SWT derajatnya, karena orang yang berilmu adalah sebaik baiknya orang diantara mereka. Difirmankan oleh allah sebagai berikut,
Allah Ta’ala berfirman:
…يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ..
“…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).
Allah Subhanahu wa Ta ‘ala berfirman,
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengar atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk dari penghuni-penghuni api neraka yang menyala-nyala”. (QS. Al-Mulk : 10).
Allah SWT telah memberikan banyak kenikmatan yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari, jika tidak kita gunakan untuk mempelajari firman-firmannya maka kita akan menjadi salah satu orang yang menyatakan dan Allah abadikan dalam surah Al-Mulk ayat 10 di atas.
5 Ciri Orang Yang Berilmu
Adapun ciri ciri orang yang mendapatkan keutamaan dalam menuntut ilmu dapat disebutkan sebagai berikut, yaitu :
- Tawadhu’ (rendah diri)
- Takut kepada Allah, dan semakin khusyu’ ibadahnya
- Yakin terhadap janji janji Allah
- Meningkat kadar keimanannya
- Dan meningkat amal salehnya
Seorang pencari ilmu, makin dalam ilmunya haruslah ia makin tawadhu’ (rendah diri) karena justru merasa kecil dan ingin terus melihat serta mencari lebih dalam lagi, dan semakin berhati-hati, teliti serta bijaksana. Kalau kita yang mencari ilmu, berarti bukan kitalah yang memilikinya. Disinilah pentingnya mengingat bahwa semua ilmu yang ada di alam semesta ini berasal dan milik Allah Aliimun Adziim.
Hikmah Yang Dapat Dipetik
Adapun hikmah yang dapat dipetik adalah, menuntut ilmu agama adalah salah satu jalan yang Allah sukai, Muadz bin jabbal R.A. pernah berkata, “hendaklah kalian menuntut ilmu, mempelajarinya semata karena Allah, mengkajinya adalah ibadah, mendiskusikannya adalah tasbih, dan pergi mencarinya adalah jihad.”
Maka barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, ia telah berada dijalan Allah hingga ia pulang nanti. Sobat sekalian, marilah kita juga pergi untuk menuntut ilmu dan jangan malas, malas adalah kebiasaan dan oleh sebab itu mari kita hindarkan kebiasaan tersebut dengan ibadah.
Semoga Allah memberikah taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua untuk bisa menuntut ilmu dan mengamalkannya sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam . Aamiin ya rabbal alamin.
Itulah penjelasan dari 7 keutamaan menuntut ilmu agama, lebih dan kurangnya saya minta maaf serta saya berharap kritik dan saran yang diberikan pembaca nantinya dapat membangun artikel ini lebih baik lagi kedepannya.
Referensi :
Komunitas muslim se indonesia
Wikipedia Indonesia
Islamphobia
Muslimah or.id
IPB.ac.id
Kamu juga bisa menulis seperti saya diatas, kirim tulisanmu di keluhkesah.com, artikel dibaca jutaan pengunjung, dan bisa menghasilkan jutaan rupiah loh. Klik disini untuk kirim tulisan, atau bisa lewat email kami cs@keluhkesah.com
Kata kunci yang bisa kamu cari : 7 keutamaan menuntut ilmu agama, menuntut ilmu agama dalam islam, wajib hukumnya menuntut ilmu
Terimakasih tulisannya mas.. saya lagi males belajar dan sekarang jd semangat lagi. Artikel nya sangat membantu sekali untuk mengetahui cara menuntut ilmu agama yang baik dan benar
Saking penting menuntut ilmu, hukumnya menjadi wajib di agama Islam ya, karena dengan ilmu itu, kita bisa menuntun diri kita sendiri dan juga orang lain ke jalan kebaikan.
Saat menasehati atau mengajak orang yang berilmu kepada jalan kebaikan, maka ia akan berpikir dengan bijak. Berbeda dengan orang yang tiada ilmu, biasanya akan berakhir dengan debat.
Terima kasih atas artikelnya yang super keren dan memotivasi semangat saya lagi. Semoga memberikan keberkahan sekaligus menjadi ladang pahala.
Semoga kita semua bisa menuntut ilmu dunia diimbangi dengan ilmu agama yang baik. Karena sekarang sepertinya sangat berat jika seseorang memiliki ilmu tetapi tidak dibarengi dengan iman pada Allah. Bisa menimbulkan tindakan yang buruk pada diri sendiri dan orang lain.
Ya betul. Dalam mencari pasangan pun seperti itu. Carilah yang agamanya baik, yang lain-lain pasti ikut baik dalam dirinya.
Bersyukur yaaa kita menjadi seorang muslim yang beragama harus dngan landasan ilmu bukan doktrin semata.
Tak heran jika para penuntut ilmu memiliki kedudukan yang mulia dalam agama ini.
Kadang saya merasa bahwa selama ini masih sekadar Beragama Islam saja tanpa menuntut ilmu mendalam. Astaghfirullah, tulisan kakak mengingatkan saya untuk kembali belajar agama tidak hanya sekadar menggugurkan kewajiban
Artikel yang sangat bermanfaat. Lengkap sekali. saya jadi tertarik dengan adab ciri-ciri orang yang mendapatkan keutamaan dalam menuntut ilmu. Ini jadi tolok ukur bahwa seseorang dapat keutamaan ilmua atau tidak.
Ilmu agama memang sangat penting bagi seorang muslim, tapi ilmu dunia juga bisa menjadi sumber pahala jika dipelajari untuk niat yang baik atau kemaslahatan ummat. Artikel ini sangat mencerahkan, terima kasih banyak
Memang benar kalau orang yang berilmu akan ditinggikan beberapa derajat, saking pentingnya menuntut ilmu. Dan saya juga berharap bisa mengamalkan ilmu yang dimiliki agar bisa menjadi amal jariyah kelak.
Wajib emang nih menuntut ilmu agama selama hayat dikandung badan semoga kita semua senantiasa dalam lindungan-NYA ya Amin YRA
SHAHIH. “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas setiap Muslim, apalagi menuntut ilmu agama lebih penting bagi semua muslimin”
Ilmu itu buat say aadalah jalan yg kelak akan menuntun kita ke surga. Jadi, jangan anggap remeh orang yang begitu rajin menuntut ilmu agama. Kadang sebagian kita ‘menganggap remeh’ mereka yang tampak begitu tekunnya menuntut ilmu agama. Kita pandang mereka sebelah mata lah, kuno lah, ketinggalan zaman lah. Padahal sebetulnya kita yang memandang remeh mereka itu yang TERLALU MENCINTAI DUNIA. Ini instrospeksi diri juga bagi saya.
Islam itu agama yg dinamis ya, awal ayat kitab sucinya aja disuruh membaca (Iqra’) trus banyak ayat yg menganjurkan utk tak berhenti menuntut ilmu
Benar sekali ilmu yang bermanfaat, amalan yang tidak putus ya, walau sudah tiada. Semoga aku bisa memberikan manfaat dari ilmu yang kupunya.
Masya Allah banyak sekali keutamaan dalam menuntut ilmu agama ya kak. Membaca ini salah satu booster kalau lagi drop semangat belajar ilmu agama nih kak.
Ilmu agama itu harus dipelajari karena jadi bekal kita di akherat nanti.