Kebiasaan Orang Indonesia Yang Harus Diubah

oleh -869 Dilihat
kebiasaan orang indonesia yang harus dirubah
kebiasaan orang indonesia yang harus dirubah

Web portal pendidikan – Selamat siang kawan kawan, kali ini kita akan bahas apa saja sih kebiasaan orang Indonesia yang harus diubah dari sekarang ?? .. Untuk mengetahui ulasan lebih lengkapnya, dapat kita simak dalam artikel berikut.

Kebiasaan Orang Indonesia Yang Harus Diubah

Indonesia, negara dengan berjuta-juta pulau, negara dengan beribu-ribu kebudayaan, serta sebuah negara yang memiliki segudang kebiasaan yang sepertinya harus diubah. Negri ini memang negri yang sejak dulu dibangga-banggakan oleh nenek moyang kita, negri yang sejak dulu sudah diperebutkan oleh sekian banyak bangsa, negri yang sangat mampu membuat orang lain betah berlama-lama disana.

Namun menurut penelitian, ada beberapa sikap dan tingkah laku yang membuat warga Asing geleng-geleng kepala, kebiasaan yang sudah lama melekat di pribadi rakyat yang menganut ideologi Pancasila ini. Berikut uraiannya.

Rapat dan diskusi yang berkepanjangan

Setiap ada kegiatan, orang Indonesia selalu rapat terlebih dahulu, tentunya dengan komsumsi yang tidak berguna. Setelah rapat, dibentuklah kepanitiaan. Kemudian, diskusi berulang kali, saling kritik, dan setiap orang merasa idenya yang paling benar.

Akhirnya, pelaksanaan tertunda. Padahal, tujuan program tersebuat baik. Kebiasaan seperti ini harus diubah, dan mulai dicopot dari agenda wajib orang Indonesia. Mungkin maksudnya baik, tetapi bila waktu terbuang percuma, untuk apa dilanjutkan?

Kita bisa mencari alternative lain, misalnya dengan menampung segala aspirasi itu kedalam sebuah jurnal, dan dapat digunakan dalam pelaksanaannya. Jadi jika dalam satu ide ada hambatan, kita bisa langsung mengganti rencana tanpa diskusi yang berkepanjangan, juga dengan komsumsi yang sedikit berlebihan.

Budaya menunda

Jika orang di negara lain berprinsip, kalau bisa dikerjakan sekarang mengapa tidak? Namun, prinsip orang Indonesia nyatanya lain, justru orang Indonesia memiliki prinsip yang berbalik, jika bisa dikerjakan besok mengapa tidak? Itu adalah salah satu kebiasaan orang Indonesia yang seharusnya sudah sejak dulu diubah.

Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan itu sungguh merugikan waktu, karena prinsip menunda-nunda itu sama dengan membiarkan waktu terbuang percuma. Coba pikir, apa bedanya dikerjakan besok dengan dikerjakan sekarang? Kalau ujungnya sama-sama mengerjakan, mengapa harus ditunda?

Tidak mau turun ke lapangan

Banyak contoh yang bisa diambil dari kalimat “Tidak mau turun ke lapangan.” Banyak penjabaran yang memalukan mengenai kalimat itu. Diambil dari sebuah potret seorang Kepala Desa yang mendapat kunjungan dari organisasi Mahasiswa yang menangani masalah pertanian.

Ketika para Mahasiswa itu sudah turun dan terjun langsung ke sawah dengan memakai sepatu bot (berlumuran lumpur). Kepala desa itu malah datang dengan memakai pakaian safari lengkap, bahkan salah satu pendampingnya ada yang memakai jas dengan dasi yang lengkap dengan kacamata.

Pejabat tersebut hanya memberi intruksi tanpa praktek yang jelas. Dan begitulah orang Indonesia, hebat sekali dalam berbicara dan memberikan intruksi, tetapi jarang yang mau turun langsung ke lapangan.

Kita harus ingat, kita sudah terlalu sering dininabobokan oleh istilah Indonseia kaya, masyarakatnya suka gotong royong, Pancasilanya hebat, agamanya kuat, dan lain-lain. Itu hanya sebuah istilah, kenyataannya bisa kita lihat sendiri.

Ternyata, negara kita hancur-hancuran. Bahkan, susah untuk bangkit kembali. Kemana sifat gotong royong yang membuat negara seperti Korea, bisa bangkit kembali? Kita selalu senang dengan istilah tanpa aksi nyata.

Kita terlalu banyak diskusi, saling lontar ide atau kritik sehingga akhirnya waktu terbuang percuma tanpa berbuat apa-apa. Kita ramai berbicara lebih dahulu, tetapi sayangnya tidak ada tindak lanjutnya, anak muda sekarang bilang kita ini PHP.

Kapan kita sadar dan intropeksi akan kekurangan serta kebiasaan-kebiasaa n buruk kita atau bisakah kita berhenti untuk menjelek-jelekan orang lain? Selama pertanyan belum terjawab, kita akan terus seperti ini.

Menjadi negara yang katanya sudah mencapai titik maksimal untuk disebut negara beradab dan tetap saja kita menjadi negara yang terbelakang dalam segala bidang.
Namun, kita harus mulai bangkit dari sekarang. Mencoba membuka mata untuk melihat cahaya harapan, walau berat, walau sulit, harus kita lakukan.

Harapan kita kini sudah semakin besar, di pemerintahan Bapak Joko Widodo ini, Indonesia semakin berjalan kearah yang lebih baik, walau kita berjalan dengan sangat pelan. Tapi itu lebih baik daripada diam membisu tanpa tindakan, kita harus berusaha mengubah diri kita menjadi rakyat yang bisa diandalkan pemerintah, bukan lagi pemerintah yang bisa diandalkan rakyat.

Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi orang yang berguna dan semoga tulisan ini bisa dijadikan pelajaran. Amiin ya rabbal alamin..

Artikel ditulis oleh Dini Riani,
Seorang siswi SMA Kelas 10 MIA2 SMAN 4 Cilegon

Dini Riani
Dini Riani

Akun Sosial Media :
• Instagram : drdiniriani
• Facebook : Dini Riani
• Line : dr_dr30
• WA : 083812659908
• Wattpade :Dini Riani
• Email : drdiniriani@gmail.com
• No kontak : 085866684491

#Kebiasaan_Yang_Harus_Diubah #Kebiasaan_Orang_Indonesia

Tentang Penulis: Ahmad Andrian F

Gambar Gravatar
Bukan penulis profesional namun selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk para pembacanya. Mencerdaskan generasi milenial adalah tujuan situs ini berdiri. 800 Penulis sudah gabung disini, kamu kapan ? Ayo daftarkan dirimu melalui laman resmi keluhkesah.com