Keluhkesah.com Selamat sore sobat keluhkesah, kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai hal yang harus dipersiapkan untuk upacara adat siraman jawa, rangkaian upacara siraman, dan tahapan siraman. Adapun halnya dapat kami sampaikan dibawah ini.
Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan Untuk Upacara Adat Siraman ?
Upacara perkawinan adat Jawa merupakan warisan tradisi keraton yang dulu hanya boleh diselenggarakan oleh keluarga keraton saja.
Akan tetapi dengan perkembangan zaman, adat budaya perkawinan berkembang luas di masyarakat sampai manca Negara.
Salah satu dari adat budaya perkawinan yang sampai saat ini masih dilaksanakan adalah adat budaya siraman pengantin Jawa, adat budaya siraman pengantin Jawa mempunyai pengertian menyirami atau memandikan calon pengantin agar pengantin bersih suci lahir dan batinnya dan siap memulai kehidupan berumah tangga.
Siraman merupakan bagian dari prosesi pernikahan adat Jawa. Siraman dilakukan satu hari sebelum berlangsungnya acara pernikahan.
Setelah upacara siraman, calon pengantin wanita dipaes dilanjutkan dengan selamatan. Menjelang malam dilanjutkan dengan malam midodareni di rumah calon mempelai wanita.
Siraman sendiri dalam pernikahan adat Jawa salah satu prosesi yang memiliki tahapan tidak sedikit, antara lain :
- Air siraman, air jernih dan bersih ditaburu bunga mawar, melati dan kenanga.
- Pengaron untuk tempat air siraman.
- Gayung untuk mengambil air.
- Tikar bangka, tikar pandan, daun apa-apa yang dibungkus kain mori.
- Ratus
- Anglo, tungku yang berfungsi seperti kompor yang terbuat dari terakota atau tanah liat.
- Kendhi.
Rangkaian Upacara Siraman
Setelah semua perlengkapan tersebut siap dilanjutkan dengan prosesi siraman. berikut rangkaian upacara adat siraman antara lain :
1. SUNGKEMAN
Prosesi siraman akan dibuka dengan prosesi sungkeman. Calon pengantin wanita akan melakukan sungkeman kepada kedua orang tua terlebih dahulu.
Jika kakek dan nenek dari calon mempelai wanita hadir dalam prosesi pernikahan adat Jawa ini, maka merekalah orang pertama yang harus dituju calon mempelai wanita untuk menjalankan sungkeman.
2. AIR SIRAMAN
Sebelum prosesi siraman dimulai, ada persiapan siraman adat Jawa yang perlu dilakukan, antara lain menyiapkan air dari tujuh sumber mata air.
Pastikan ketujuh air tersebut berasal dari air tanah, bukan air PAM. Lalu campuran air tersebut dimasukkan dalam sebuah kendi. Biasanya, yang melakukan siraman adalah pihak mempelai wanita.
Namun kalau pihak mempelai pria ingin melakukan siraman juga, maka perwakilan dari pihak mempelai pria secara simbolis harus menjemput campuran air dari tujuh mata air tersebut untuk dipakai juga pada prosesi siraman pihak mempelai pria.
3. SIRAMAN
Siraman pertama dilakukan oleh ayahanda dari mempelai wanita, lalu dilanjutkan dengan sang ibunda. Masing-masing menyiram sebanyak tiga kali, yaitu satu siraman di kepala, satu siraman di pundak atau badan, dan satu lagi siraman di kaki.
Setelah ayah dan ibu, siraman diteruskan oleh pini sepuh, orang terdekat yang sudah ditunjuk untuk mengikuti prosesi siraman. Jumlah orang yang menyiram haruslah ganjil, biasanya berjumlah 7 orang, namun bisa juga 5 atau 9 orang.
Syarat Orang yang Melakukan Siraman kepada Pengantin Selain Orang tua:
- Masih dalam ikatan pernikahan, tidak boleh yang sudah bercerai
- Tidak menyandang status janda
- Sudah memiliki keturunan
4. PEMECAHAN KENDI
Setelah seluruh pini sepuh sudah selesai melakukan siraman, ayah dari mempelai wanita akan menuangkan sisa air dari kendi kepada sang anak untuk digunakan berwudhu.
Kendi yang kosong tersebut dipegang oleh kedua orang tua, kemudian dijatuhkan ke tanah sehingga pecah.
Proses menjatuhkan kendi tersebut diiringi ucapan “Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anakku [nama mempelai wanita]”.
Pemecahan kendi tersebut menjadi simbol pecahlah pamor sang anak sebagai wanita dewasa dan memancarlah sinar pesonanya.
Baca juga :
- Mengenal macam macam budaya di Indonesia
- Makna dan tujuan Upacara Ngaben
- Tips memilih busana untuk pernikahan
5. POTONG RIKMO
Prosesi siraman adat Jawa dilanjutkan dengan memotong rambut dari mempelai wanita atau disebut dengan potong rikmo.Utusan besan juga akan menyerahkan potongan rambut mempelai pria untuk disatukan.
Gabungan potongan rambut ini lalu dikubur di halaman rumah. Prosesi siraman adat Jawa pada tahap ini bertujuan agar semua hal buruk dikubur bersamaan dengan rambut, sehingga kelak kedua mempelai hanya disertai kebaikan dan kebahagiaan dalam rumah tangganya.
6. BOPONGAN
Prosesi siraman adat Jawa akan diakhiri dengan sang ayah yang menggendong calon mempelai wanita menuju kamar.
Salah satu prosesi pernikahan adat Jawa ini melambangkan betapa kasih sayang orang tua senantiasa mengiringi anaknya sampai detik terakhir menjelang lembaran baru dalam kehidupan sang anak.
Itulah urutan prosesi siraman pengantin jawa yang masih melaksanakan upacara yang adat yang merupakan warisan nenek luhur yang harus dilestarikan dan dijaga.
Karena makna siraman pernikahan adat jawa merupakan simbol untuk meluruhkan segala hal negatif dari diri calon pengantin sehingga bisa masuk ke gerbang pernikahan dengan diri yang sudah suci kembali.
Nah itulah ulasan mengenai hal hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk proses upacara adat siraman jawa. Bagaimana tanggapan kamu mengenai artikel diatas ? Berikan komentarmu dibawah ini.
Penulis : Rizka Rahmawati
Pendidikan : Mahasiswi
Domisili : Kudus Jawa Tengah
Kamu juga bisa menulis karyamu seperti Rizka di keluhkesah, dibaca jutaan pengunjung, dan bisa menghasilkan jutaan rupiah setiap bulannya, Daftar Sekarang
Kata kunci yang di rekomendasikan untuk artikel diatas :
upacara adat siraman jawa, upacara siraman, hal yang dipersiapkan untuk upacara siraman, rangkaian upacara siraman, beberapa tahapan siraman.