Jurnaliscun.com – Selamat malam kawan kawan dari sabang sampai merauke, artikel kali ini saya akan membahas tentang kebijakan apa yang diambil pemerintah tentang dampak kabut asap yang masih kita rasakan sampai saat ini, terutama untuk yang wilayah Sumatera.
![]() |
Kabut Asap Panjang Masih Terasa Di Sumatera |
Untuk penjelasan singkat nya, saya membuat artikel ini karena saya sendiri sudah merasa lelah dengan kosong nya atau tidak adanya tindakan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, ya mungkin jauh jauh hari sebelum ini sudah ada himbauan dari pemerintah daerah untuk mengenakan masker saat beraktivitas diluar.
Akan tetapi, kebijakan seperti itu saja tidaklah cukup, karena kabut asap yang panjang ini dan disertai dengan kemarau, banyak korban korban yang terkena ISPA, mulai dari orang dewasa, anak anak maupun bayi, bahkan juga ada yang sampai meninggal dunia. Dan diperkirakan menurut data yang diperoleh korban jiwa dalam bencana ini sudah mencapai angka ribuan.
Dan pada hari ini juga daerah Palembang, Jambi maupun Riau dalam kondisi udara terparah dalam sejarah kabut asap di Indonesia. ISPU Jambi hari ini dikatakan berada di angka 601, berarti 2 kali lipat dari ambang batas bahaya yang ada di angka 300an. Saya tidak tahu bagaimana cara bisa bertahan. Saya tidak tahu bagaimana cara bayi bayi dan anak anak “bisa bernafas”. Sementara kasus ISPA terus bertambah,
![]() |
#MasihMelawanKabutAsap |
Jika tidak ada satu tindakan yang diambil maka bukan tidak mungkin berita selanjutnya yang kita dengar dari Palembang, Jambi, Dan Riau (Pekanbaru) adalah bayi bayi yang tidak bernyawa, anak anak yang dalam kondisi kritis.
Sangat disayangkan informasi ini sampai sekarang belum jadi berita utama media Nasional. Alhasil orang orang diluar Sumatera menganggap tidak terjadi apa apa. “Kawan kawan, kita tidak bisa turun ke jalan mengumpulkan pakaian yang layak pakai, beras, indomie, popok, pembalut, seperti saat kita berteriak : SAVE GAZA, SAVE JOGJA, SAVE ACEH “.
Bencana asap beda dengan bencana lainnya yang korban bisa diungsikan, bisa dilihat lukanya, traumanya, kesedihannya, kematiannya. Tidak seperti itu, di penderitaan karena asap semuanya terjadi pelan pelan. Tidak ada rumah rusak, jembatan ambruk, sekolah runtuh, masjid atau surau yang roboh. Sehingga kita tidak bisa menyumbang genteng atau paku, arsitek dan ahli bangunan tidak bisa membantu, ahli sanitasi untuk air bersih atau WC tak berguna.
Satu satunya cara yang bisa kita lakukan hanya berdoa dan Berteriak terus menerus di media sosial. SEBARKAN, SEBARKAN, DAN SEBARKAN. Usaha ini kita lakukan bukan untuk menjatuhkan siapapun, bukan untuk menjelekkan siapapun, kita mengadu dan meminta kepada PRESIDEN karena beliaulah yang bisa memerintahkan siapapun yang punya kemampuan di Indonesia ini untuk bertindak, berbuat dan bekerja dengan cepat, dan beliau juga yang punya kuasa untuk mengeluarkan berapapun anggaran yang mencukupi untuk menyelesaikan masalah ini.
![]() |
Aksi Demo Mahasiswa Jambi Menuju Kantor Gubernur |
Untuk kami sebagai mahasiswa dari Jambi, kami sudah membuat aksi demo yang meminta pemerintah untuk tanggap oleh masalah ini, dan kami juga sudah turun ke jalan untuk meminta partisipasi oleh masyarakat agar dapat membantu kami dalam memaksa pemerintah untuk segera bertindak.
Jika anda peduli dengan kami yang ada di tiga (3) daerah tersebut, tolong bantu sebarkan ke semua orang agar artikel yang saya buat dapat sampai ke istana.