Analisa Pembiayaan

oleh -1438 Dilihat
analisa pembiayaan
analisa pembiayaan
Keluhkesah.com Selamat siang sobat mas hafiz, kali ini saya akan mengulas artikel edukasi yang berjudul Analisa Pembiayaan. Judul tersebut saya buat ketika saya merenung kemudian dapat inspirasi judul hehee. Tapi tenang saja, saya buat judul ini bukan hanya judul nya saja, tapi sedikit banyaknya saya tahu apa itu analisa pembiayaan. Untuk itu mari kita simak penjelasannya.

Analisa Pembiayaan

Analisa Pembiayaan Adalah
5 Metode Analisa Pembiayaan

Analisa Pembiayaan dapat dilakukan dengan berbagai metode sesuai dengan kebijakan dari bank. Dalam beberapa kasus seringkali digunakan metode 5C, apa itu ? 5C ini meliputi macam macam yaitu sebagai berikut.
1. Character ( Karakter )
Analisa ini merupakan analisa kualitatif yang tidak dapat dideteksi secara numerik. Namun demikian, hal ini merupakan pintu gerbang utama proses persetujuan pembiayaan. Kesalahan dalam menilai karakter calon nasabah dapat berakibat fatal pada kemungkinan pembiayaan terhadap orang yang beritikad buruk seperti berniat membobol bank, penipu, pemalas, pemabuk, pelaku kejahatan dan lain lain. Untuk memperkuat data ini, dilakukan hal hal sebagai berikut :
  • Wawancara; Karakter seseorang dapat dideteksi dengan melakukan verifikasi data dengna interview. Apabila datanya benar, maka calon nasabah seharusnya dapat menjawab semua pertanyaan dengan mudah dan yakin. Apabila terdapat kesalahan yang prinsip, maka hal ini bisa merupakan indikasi awal sebuah itikad buruk.
  • BI (Bank Indonesia) checking; BI checking dilakukan untuk mengetahui riwayat pembiayaan yang telah diterima oleh nasabah berikut status nasabah yang ditetapkan oleh BI. Tunggakan pinjaman nasabah di Bank lain juga memberikan indikasi yang buruk terhadap karakter nasabah.
  • Bank checking; Bank checking dilakukan secara personal antara sesama officer bank, baik dari bank yang sama maupun bank yang berbeda. Biasanya setiap officer memiliki pengalaman tersendiri dalam berhubungan dengan calon nasabah. Tunggakan pinjaman di bank lain juga memberikan indikasi yang buruk terhadap karakter nasabah.
  • Trade checking; Analisa dilakukan terhadap usaha usaha sejenis,pesaing,pemabok, dan konsumen. Pengalaman kemitraan semua pihak terkait pasti meninggalkan kesan tersendiri yang dapat memberikan indikasi tentang karakter calon nasabah, terutama masalah keuangan seperti cara pembayaran.
2. Gapacity (Kapasitas/kemampuan)
Kapasitas calon nasabah sangat penting diketahui untuk memahami kemampuan seseorang untuk berbisnis. Hal ini dapat dipahami karena watak yang baik semata mata tidak menjamin seseorang mampu berbisnis dengan baik. Untuk perorangan hal ini dapat terindikasi dari referensi ataupun curriculum vitae yang dimilikinya. Hal ini dapat menggambarkan pengalaman kerja/bisnis yang bersangkutan. Untuk perusahaan, hal ini dapat terlihat dari laporan keuangan dan past performance usaha. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajibannya termasuk pembayaran pelunasan pembiayaan.
untuk mengetahu kapasitas nasabah, bank harus memperhatikan:
a. Angka angka hasil produksi.
b. Angka angka penjualan dan pembelian.
c. Perhitungan rugi laba perusahaan saat ini dan proyeksinya.
d. Data finansial perusahaan beberapa tahun terakhir yang tercermin dalam neraca laporan keuangan.
Untuk pembiayaan konsumtif, analisa diarahkan pada kemampuan sumber penghasilan calon nasabah membiayai seluruh pengeluaran bulanannya. Untuk itu, yang perlu dianalisa adalah :
a. Perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja.
b. Lama bekerja.
c. Penghasilan.
3. Capital ( Modal )
Analisa model diarahkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keyakinan calon nasabah terhadap usahanya sendiri. Jika nasabah sendiri tidak yakin akan usahanya, maka orang lain akan lebih tidak yakin.
Untuk mengetahui hal ini, maka bank harus melakukan hal hal sebagai berikut :
a. Melakukan analisa neraca sedikitnya 2 tahun terakhir.
b. Melakukan analisa ratio untuk mengetahui likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas dari perusahaan dimaksud.
Untuk pembiayaan konsumtif sendiri, hal ini dapat tercermin dari uang muka yang sanggup dibayar oleh calon nasabah.
4. Condition ( Kondisi )
Analisa diarahkan pada kondisi sekitar yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap usaha calon nasabah, seperti kebijakan pembatasan usaha properti, pelarangan ekspor pasir laut, trend PHK besar besaran usaha sejenis dan lain lain.
Kondisi yang harus diperhatikan bank antara lain :
a. Keadaan ekonomi yang akan mempengaruhi perkembangan usaha calon nasabah.
b. Kondisi usaha calon nasabah, perbandingannya dengan usaha sejenis, dan lokasi lingkungan wilayah usahanya.
c. Keadaan pemasaran dari hasil usaha calon nasabah.
d. Prospek usaha dimasa yang akan datang.
e. Kebijakan pemerintah yang mempengarhui prospek industri dimana perusahaan calon nasabah terkait didalamnya.
5. Collateral (Jaminan)
Analisa ini diarahkan terhadap jaminan yang diberikan. Jaminan dimaksud harus mampu mengcover risiko bisnis calon nasabah. Analisa dilakukan antara lain :
  1. Meneliti kepemilikan jaminan yang diserahkan.
  2. Mengukur dan memperkirakan stabilitas harga jaminan yang dimaksud.
  3. Memperhatikan kemampuan untuk dijadikan uang dalam waktu relatif yang singkat tanpa harus mengurangi nilainya.
  4. Memperhatikan pengikatannya, sehingga secara legal bank dilindungi.
  5. Rasio jaminan terhadap jumlah pembiayaan. Semakin tinggi resiko tersebut, semakin tinggi kepercayaan bank terhadap keksungguhan calon nasabah.
  6. Marketabilitas jaminan. Jenis dan lokasi jaminan sangat menentukan tingkat marketable suatu jaminan. Rumah yang berharga jutaan rupiah bisa turun hanya karena terletak di lokasi yang sulit dijangkau.
Selain formula 5C diatas, juga terdapat enam aspek yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Aspek umum
Hal hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Bentuk nama dan alamat perusahaan.
b. Susunan manajemen.
c. Bidang usaha.
d. Keterangan tentang jumlah pegawai/buruh
e. Kebangsaan.
f. Koresponden bank.
g. bagan organisasi.
2. Aspek ekonomi/komersil
Hal hal yang harus diperhatikan antara lain.
a. Pemasaran dan keadaan harga.
b. Persaingan.
c. Jumlah penjualan dari tiap tiap jenis produk.
d. Cara penjualan.
e. Prediksi permintaan, dan sebagainya.
3. Aspek teknis
Hal hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Bahan baku dan bahan pendukungnya yang dibutuhkan.
b. Tanah dan tempat pabrik.
c. Bangunan.
d. Urutan proses produksi.
e. Rincian mesin peralatan.
f. jumlah produksi.
g. tersedianya tenaga kerja.
h. Dan lain lain seperti power supply sistem, pengadaan air dan sebagainya.
4. Aspek yuridis
Hal yang harus diperhatikan adalah apakah semuanya memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, termasuk perizinan usaha.
5. Aspek manfaat dan kesempatan kerja.
Hal hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Manfaat ekonomi bagi penduduk dan pengaruh terhadap struktur perekonomian setempat.
b. Jumlah tenaga kerja yang dapat diserap.
c. Apakah termasuk sektor yang diprioritaskan oleh pemerintah.
6. Aspek keuangan
Hal hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Neraca dan Laporan Rugi Laba.
b. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
c. Rencana penerimaan dan pengeluaran kas.
d. Proyeksi laporan keuangan.
e. Perhitungan kebutuhan pembiayaan.
f. Rencana angsuran pembiayaan.
Untuk memberikan keyakinan yang lebih, biasanya bank memiliki kebijakan untuk menjaga kemurnian suatu proses analisa. Proses analisa yang dilakukan satu orang bisa menimbulkan persepsi yang subyektif. Untuk menjaga obyektifitas sebuah analisa maka biasanya analisa dilakukan oleh beberapa orang ataupun unit kerja, antara lain : Unit marketing,
Unit Legal, dan Unit Loan Review. Unit marketing melakukan analisa menyeluruh mengenai calon nasabah dan usahanya. Unit Legal kemudian akan melakukan review terhadap analisa yang dilakukan marketing, terutama masalah legitimas, baik masalah usaha maupun jaminan. Sedangkan Unit Loan Review melakukan proses review terhadap analisa marketing berkaitan dengan bisnis ataupun usaha nasabah.
Dengan beberapa sudut pandang analisa ini diharapkan terjadi deviasi hasil analisa yang jika dikolaborasi lebih lanjut dapat menghasilkan sebuah hasil analisa yang realistis dan obyektif. Jika hasil analisa nya negatif, maka penolakan permohonan pembiayaan harus segera dilakukan pada kesempatan pertama. Dan bila semua hasil analisa dan review yang telah dikolaborasikan tersebut ternyata positif, maka akan dihasilkan sebuah proposal usaha yang kemudian dapat ditindaklanjuti dalam proses persetujuan.
Terima kasih sudah membaca artikel kita yang berjudul Analisa Pembiayaan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk proses belajar mengajar ataupun lainnya. Semoga artikel ini dapat menjadi acuan dalam membuat suatu makalah proposal ataupun tugas lainnya.
Tags : Analisa Pembiayaan, Pengertian Analisa Pembiayaan, Metode Analisa Pembiayaan, Macam Macam Aspek Analisa Pembiayaan. Penjelasan Analisa Pembiayaan.

Tentang Penulis: Ahmad Andrian F

Gambar Gravatar
Bukan penulis profesional namun selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk para pembacanya. Mencerdaskan generasi milenial adalah tujuan situs ini berdiri. 800 Penulis sudah gabung disini, kamu kapan ? Ayo daftarkan dirimu melalui laman resmi keluhkesah.com